Mati Listrik Ternyata Bisa Dihindari
Bagi masyarkat biasa pemakai listrik atau pelanggan
listrik (seperti saya) selama ini mempunyai anggapan bahwa mati listrik
dalah suatu hal yang diluar kontrol kita, atau keadaan yang kita tidak
bisa ikut serta untun mencegah mati listrik. Akan tetapi ternyata hal
ini tidak benar, justru masyarkat pemakai / pelanggan listrik SANGAT
bisa dan berperan penting dalam menciptakan TIDAK terjadinya mati
listrik. Hal ini dibutuhkan kerjasama antara pihak penyedia listrik (
di Indonesia PLN ) dan pengguna listrik yaitu masyarakat umum,
perkantoran/toko, dan industri atau pabrik2. Pihak penyedia listrik
mengumumkan dengan jelas pasokan yang bisa disediakan sekian KiloWatt.
Penyedia listrik juga menjelaskan bahwa pemakaian melewati batas itu
akan menyebabkan pemadaman listrik tiba2. Untuk bidang industri
pemadaman tiba2 akan sangat menganggu proses produksi dan semua lini
pekerjaan.
Untuk masyarakat umum, kadang baru di tengah2 kerja atau kegiatan tiba2
mati listrik …. waa ….. kaget dan mungkin ada yang kesel juga karena
bagi orang yang kerja di komputer ( bukan laptop ) file atau data yang
dibuat selama 2 jam mungkin hilang. Dengan seringnya mati listrik maka
pilihan “autosave” baik di pakai. Untuk yang pakai laptop agak aman
karena ada baterai di komputernya.
Pesawat TV
Bahwa masyarakat umum atau lembaga pengguna listrik bisa ikut serta
dalam menjaga tidak terjadinya mati listrik ini baru saya ketahui di
jepang pasca gempa dan tsunami 11 maret 2011. Pusat pembangkit listrik
tidak berfungsi dan sampai sekarang belum selesai. Sejak tidak
berfungsinya PLTN di Fukushima, maka kekurangan pasokan listrik menjadi
masalah di jepang utara. Tidak hanya jepang utara, tetapi Tokyo yang
mendapat pasokan listrik dari Fukushima juga menghadapi masalah
kekurangan listrik.
Bulan Mei 2011 menjadi bertambah kurang karena PLTN di Hamaoka, terletak
di pantai timur jepang juga, 300 km di sebelah selatan Tokyo juga
dihentikan karena dinilai kelengkapan dan posisi terhadap kemungkinan
bencana gempa dan tsunami sama seperti di Fukushima.
-
Untuk mengatasi mati listrik tiba2 dan pemadaman berkala, maka
pemerintah melalui siaran televisi dan media lainnya mengajak semua
masyarakat dan industri untuk HEMAT listrik atau sebetulnya menggurangi
jumlah listrik yang dipakai ( bukan untuk hemat secara ekonomi tapi
sedikit menggunakan sehingga tidak terjadi pemadaman listrik ). Dulu
beberapa hari setelah gempa dan tsunami beberapa wilayah di Tokyo sempat
mengalami giliran listrik, akan tetapi hanya berlangsung 3 kali saja,
sampai sekarang tidak ada pemadaman listrik lagi.
Supaya ada pedoman yang jelas berapa harus berhemat, dan apa saja yang
bisa dihemat, di saluran TV dan media massa surat kabar atau internet
juga dijelaskan soal penggunaan listrik ini. Untuk sebuah rumah tangga,
bisa digambarkan seperti ini :
Air Contioner (AC) |
Kulkas |
Lampu |
Televisi |
Mesin Cuci |
Lain2 |
25.2% |
16.1% |
16.1% |
9.9% |
3.9% |
28.8 |
Dari table rata2 penggunaan di atas didalam rumah keluarga, maka semua
bisa terbayang apa yang musti dilakukan dan apa yang bisa diheamt.
Menjelang musim panas ini pemakaian AC menjadi sangat vital, maka
program penghematan ini betul2 di tekankan. Pemakaian AC bisa dihemat
dengan cara menaikan suhu minimal pendinginan misalnya dari 26C menjadi
28C. Bisa juga hanya menggunakan fungsi kipas ( dry ) jadi tanpa proses
pendinginan.
Usaha untuk tetap menjaga bersama tidak terjadi mati listrik tanpa
menganggu semua proses pekerjaan dilakukan juga oleh kantor dan
industri. Hari Kamis 18 Mei 2011, persatuan industri mobil di jepang
(JAMA) telah sepakat untuk tidak berproduksi pada hari Kamis dan Jumat,
hari2 dimana terjadi puncak penggunaan listrik. Sebaliknya pabrik2 itu
akan beroperasi pada hari Sabtu dan Minggu. Jadi proses penghematan
atau penghidaran mati listrik ini dilakukan TANPA mengganggu jumlah dan
waktu produksi. Beberapa pegawai yang sempat diwawancarai karena hari
libur mereka berubah , sebagian besar tidak keberatan dan bahkan ada
yang bilang baik dan senang karena ada hari biasa yang libur sehingga
bisa mengurus keperluan yang selama ini tidak bisa.
Semoga tulisan ini bisa memberikan suatu gambaran bahwa ternyata mati
listrik itu bisa dihindarkan, perlu kerjasama antara PLN di Indonesia
dengan pelanggan semua. Semoga kejadian mati listrik di Indonesia
semakin sedikit, sehingga para investor juga semakin tertarik.
Catatan: Tokyo sekarang ini hanya bisa menyediakan 43. 500.000 kW,
sementara menurut catatan penggunaan maksimum di musim panas sebesar
60.000.000 kW. Jadi pasokan sangat kurang sekali. Sementara ini selalu
di monitor penggunaan tiap harinya, yang rata2 sekitar 80% s/d 90 % (
setelah hemat sana sini )
Hamaoka Nuclear Power Plant, Omaezaki, Shizuoka Prefecture , sejak Mei sudah dihentikan operasinya : ( gambar dari google )
Hamaoka Nuclear Power Plant, Omaezaki, Shizuoka Prefecture